OBAT LUPA
DEFINISI LUPA
SEBAB-SEBAB LUPA
DAN LEMAH INGATAN
1.
DOSA DAN MAKSIAT
Tidak
diragukan lagi bahwa dosa dan maksiat itu berbahaya. Dan tidak diragukan lagi
bahwa bahayanya sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim adalah seperti
bahayanya racun, mesti tingkatannya berbeda-beda. Dan sebagaimana dosa dan
maksiat itu membahayakan hati, dan membuatnya kesepian, gelisah dan hidup dalam
kesempitan dan kesengsaraan, juga mempengaruhi akal. Pengaruh maksiat terhadap
akal, misalnya ia membuat akal menjadi lemah dan jauh dari kesadaran. Demikian
pula pengaruh maksiat terhadap hati, ia membuat hatinya tertutup, sehingga
sulit memikirkan dan memahami sesuatu dengan mudah. Karena itu, pemiliknya
kemudian merasakan adanya suatu tabir dan penghalang yang merintangi dirinya
dari ilmu pengetahuan.
2.
LEMAHNYA
PEMBELAJARAN AWAL
“Segala
sesuatu yang awalnya menyala-nyala, maka pada akhirnya pasti akan bercahaya,” oleh karena itu, dengan adanya kesungguhan dalam mengingat dan menghafal
pelajaran pada kali yang pertama, itu sudah berarti menuaikan tiga per empat
tugas penting, dan seperempat sisanya adalah untuk mengulang. Itulah sebabnya
ada salah seorang ulama salaf yang menghafal hadits dan mengulang-ulangnya
sampai 70 kali.
Bahkan Imam Abu Ishaq asy-Syairazi mengulang-ulang hadits yang
dipelajarinya sampai 100 kali. Dan itu bukan berarti ia bodoh, justru itulah
kecerdikan yang sebenarnya, karena mengulang-ulang itu dapat memelihara banyak
kebaikan.
Photo Ilustrasi |
3.
MATERI HAFALAN TIDAK
DIPERKUAT DENGAN DENGAN TULISAN
Hafalan yang
tidak ditulis dapat menyebabkan ia terlupakan dengan mudah. Rasulullah SAW.
telah mengisyaratkan hal itu ketika beliau bersabda:
قيِّدوا العلم بالكتاب
“Ikatlah ilmu dengan tulisan”
Dengan
ditulisnya ilmu, maka akan diperoleh dua keuntungan: pertama,
pengertian-pengertian yang penting akan tercatat. Kedua, apa-apa yang
ditulis akan mantap dalam pikiran. Karena dengan hanya merujuk kepada catatan
dan melihatnya sekilas, itu sudah bisa mengingat kembali ilmu-ilmu yang sudah
dipelajari, bahkan seluruh pelajaran.
FAKTOR UTAMA YANG MEMPERKUAT MEMORI
DAN MENGATASI LUPA
Faktor-faktor
yang memainkan peran penting dalam memperkuat ingatan dan mengatasi lupa ialah:
1.
TAKWA KEPADA ALLAH
SWT.
Definisi
takwa ialah: mengerjakan perintah dan menjahui larangan. Barang kali ada orang
yang bertanya, “Adakah hubungan antara takwa kepada Allah dan daya ingat?” saya
jawab: “Ada hubungannya,
Karena tatkala seseorang semakin bertakwa kepada Allah, maka ingatannya
semakin kuat, kepahamannya semakin matang, hafalannya semakin kokoh,dan
kelupaannya semakin berkurang”.
2.
INGAT KEPADA ALLAH
SWT.
Allah
SWT. berfirman:
واذكر ربك اذا نسيت
“Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu
lupa” (al-kahfi :24).
Ingat
kepada Allah merupakan sebab terpenting dari kemampuan menghafal. Dan hal itu
karena tiga alasan:
Pertama,
dengan mengingat Allah, berarti ada hubungan dengan-Nya. Barangsiapa yang
bertambah erat hubungannya dengan Allah, dia akan mendapat pertolongan dan
kekuatan dari-Nya, dan setan semakin jauh darinya.
Kedua, ingat kepada Allah merupakan sebab
kuatnya hafalan dan berkurangnya lupa,karena ia juga merupakan penyebab
utama dari ketentraman jiwa.
Hanya
hati yang tentramlah yang cocok bagi kuatnya hafalan dan mantapnya ilmu. Adapun
bila hati sibuk dan tidak tentram, maka menghafal pun akan terasa berat. Waktu
yang paling baik untuk menghafal ialah saat dini hari, selepas shalat subuh,
dan setiap waktu atau tempat yang diliputi ketentraman.
Ketiga,
karena ingat kepada Allah juga merupakan penyebab jasmani menjadi kuat dan
hati menjadi bersemangat dan kokoh. Padahal, pekara inilah yang diperlukan oleh
penuntut dan siapa pun yang ingin selalu menjaga hafalan dan memelihara ketekunan
belajarnya.
Photo Ilustrasi |
3.
MOTIVASI YANG KUAT
Motivasi
adalah perasaan dalam diri anda, yang senantiasa mendorong anda untuk
merealisasikan cita-cita anda. Dan agar kita mendapat gambaran yang jelas
tentang apa yang dimaksud dengan motivasi ini, ikuti kisah berikut ini:
Ada seorang anak muda pergi
menemui seorang bijak untuk menanyakan apa rahasia kesuksesan. Orang bijak itu
menjawab dengan santai, “Itu adalah motivasi,”
“Dari manakah datangnya motivasi tersebut?” Tanya pemuda itu.
”Dari kemauanmu
yang menyala-nyala.”
pemuda itu bertanya lagi,
“gimana caranya agar aku memiliki kemauan yang menyala-nyala tersebut?”
Mendapat pertanyaan seperti itu,
orang bijak itu mengambil sebuah bejana berisi air, lalu orang bijak itu bertanya,”apa anda yakin, anda ingin tau darimana datangnya kemauan yang
menyala-nyala?”
“tentu” jawab anak muda itu
dengan penuh minat.
Syahdan, maka orang bijak itu
meminta sang pemuda supaya mendekati air dalam bejana itu dan memandanginya.
Tiba-tiba, dengan kedua tangannya, orang bijak itu menekan kepala si pemuda dan
memasukkannya kedalam bejana. Selama beberapa detik pemuda itu tidak bergerak,
kemudian perlahan-perlahan dia mulai mengeluarkan kepalanya dari dalam air.
Tapi, ketika dia mulai tidak bisa bernafas, dia melawan dengan keras, hingga
berhasil menyelamatkan dirinya. kemudian, dia melihat orang bijak itu dengan geram “apa yang telah tuan
lakukan ini?”
Orang itu menjawab,” pada pertama sekali, anda bertekad menyelamatkan diri, tetapi motivasi anda
lemah, sehingga anda tidak berhasil. Setelah itu, motivasi anda bertambah
sehingga anda mampu menyelamatkan diri.”
Kemudian, orang bijak itu menambahkan pula,
“kalau anda mempunyai hasrat/kemauan yang menyala-nyala untuk sukses, maka tidak ada
seorangpun yang bisa menghentikannya.”
Photo Ilustrasi |
4.
KONSENTRASI
Konsentrasi
adalah menghimpun semua pikiran yang tercerai-berai, diarahkan ke satu hal, yakni memikirkan satu hal,dan tidak memikirkan masalah-masalah dalam
satu waktu.
Sama seperti pengertian khusyu' dalam salat ialah menghimpun hati dalam mengembalikan pikiran yang meu awe(pikiran yang kemana-mana) dalam shalat.
Photo Ilustrasi |
5.
PERHATIAN
Memperhatikan
adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk mengingat. Ia merupakan obat
paling manjur dalam mengobati lupa.kita sama sekali tidak bisa membayangkan
adanya seorang manusia yang lalai sepanjang waktu. Hanya saja, dalam hal ini
manusia memang bertingkat-tingkat. Ada manusia yang waspada dan penuh
perhatian, dan ada pula yang lalai dan tidak peduli.
Latihan
Memperhatikan
Latihan pertama: cobalah
setiap hari anda mendengarkan perkataan salah seorang teman anda dengan
seksama, dan perhatikanlah ia baik-baik. Mantapkan dalam pikiran anda bahwa
anda akan mengulangi lagi perkataan dia. Kemudian usahakan anda bisa mengulangi
apa yang dikatakan oleh teman anda itu. Ulangi perkataan itu oleh anda sendiri.
Cobalah lakukan latihan ini
selama sebulan. Anda akan merasakan hasil-hasil yang mengagumkan, berkat
perhatian anda terhadap apa-apa yang dikatakan orang di sekeliling anda.
Latihan kedua: cobalah
setiap hari anda langsung duduk setelah anda bangun tidur, atau setelah anda
selesai membaca doa bangun tidur. Coba dengarkan suara-suara yang ada
disekeliling anda. Anda akan takjub ketika mendengar suara-suara yang
sebelumnya tidak anda rasakan. Anda akan mendengar suara burung-burung, atau
suara radio, atau suara mobil. Anda akan merasakan seolah-olah anda baru kali
itu mendengar suara-suara tersebut.
Begitulah
kehidupan. Banyak, dan banyak sekali hal-hal yang terus berputar dan
membutuhkan perhatian, tetapi kita tidak peduli. Kita tak pernah memperhatikan
hal-hal yang berputar di sekitar kita.
Orang
yang penuh perhatian akan mampu memungut pengetahuan atau pelajaran apapun dari
mana saja, baik dari siaran radio atau televisi, atau dari suara apapun yang
ada di sekilingnya, meski sambil jalan sekalipun. Bayangkan andai diri anda memiliki
sifat seperti itu, anda pasti akan merasakan seakan-akan anda adalah type
recorder yang merekam apa saja yang terjadi di sekelilingnya.
Tidak ada komentar